BALATINDAK DAN BASALENDENG (STUDI SEJARAH KEBUDAYAAN DI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN)

DION MARSELO KOANO (231421057)
Skripsi
Pembimbing
Tonny Iskandar Mondong, S.S., M.A (0002027011)
Irvan Tasnur, S.Pd., M.Pd (0011109501)
Tanggal Upload
09-07-2025
Abstract

Penetian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sejarah tarian balatindak dan basalendeng di Kabupaten Banggai Kepulauan, serta bagaimana eksitensi tarian balatindak dan basalendeng di masa kini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif yang mendeskripsikan sejarah dan eksitensi tarian balatindak dan basalendeng di Kabupaten Banggai Kepulauan. Pengambilan data dalam penelitian ini yakni melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa; pertama, tarian balatindak dan basalendeng memiliki akar sejarah yang panjang dan berakar kuat pada budaya suku Sea-Sea di Banggai Kepulauan pada abad ke-7. Kedua tarian ini awalnya memiliki fungsi ritual dan sakral dalam sistem kepercayaan dan adat Kerajaan Banggai, Namun, perubahan besar mulai terjadi sejak masa kolonial Belanda di abad 19, yang membawa dampak pada pergeseran fungsi dan makna tarian ini dari praktik sakral menjadi pertunjukan budaya. Kedua, tarian ini kian terancam. Generasi muda mulai kehilangan ketertarikan, dan lambatnya proses regenerasi yang mengancam kelangsungan warisan budaya ini. Gaya hidup yang berubah, minimnya dokumentasi, serta kurangnya integrasi dalam sistem pendidikan menjadi tantangan tersendiri. Meskipun demikian, tarian Balatindak dan Basalendeng masih memiliki peluang untuk dilestarikan. Diperlukan upaya kolaboratif antara masyarakat adat, pemerintah daerah, dan lembaga pendidikan dalam mentransformasikan strategi pelestarian melalui pendekatan edukatif, pengarsipan digital, serta pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi budaya. Kata kunci: Sejarah, Eksistensi, Balatindak, Basalendeng