Roni Lukum. 2022.Tradisi Multikulturalisme Dalam Membangun Keharmonisan Melalui Perspektif Kebijakan Ketahanan Nasional (Studi di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo), Program Studi Administrasi Publik Promotor: Prof. Dr. Rauf. A. Hatu, M.Si, Co-Promotor 1 : Prof. Dr. Sastro M. Wantu, SH., M.Si. Co-Promotor 2: Dr. Ismet Sulila, SE,M.Si. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis tradisi multikulturalisme dalam membangun keharmonisan melalui perspektif kebijakan ketahanan nasional di daerah Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo serta faktor-faktor yang menghambat dan pendukung terlaksananya tradisi Hasil penelitian menemukan bahwa (1) Persepsi masyarakat terhadap pelaksanaan tradisi multikulturalisme dalam membangun keharmonisan melalui perspektif kebijakan ketahanan nasional di daerah Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo adalah kondisi hubungan keharmonisan antar etnis lokal Gorontalo dan kelompok etnis trasmigrasi menunjukan bahwa ketahanan wilayah secara indeks kualitatif pada posisi yang sangat tangguh. (2) upaya pemerintah Kabupaten, pemerintah kecamatan dan pemerintahan desa berhasil dalam mewujudkan tradisi multikulturalisme dengan kondisi sangat tangguh ini terlihat sampai dengan saat ini warga masyarakat di Kecamatan Paguyaman, Kecamatan Paguyaman Pantai dan Kecamatan Wonosari khususnya di desa yang menjadi rool model pelaksanaan tradisi multikulturalisme di desa Tri Rukun tidak pernah ada konflik, baik itu konflik horizontal maupun konflik vertikal. (3) Model atau metode membangun tradisi multikulturalisme dalam perspektif kebijakan ketahanan nasional dilingkungan pemerintahan daerah Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo. Faktor pendukung membangun keharmonisan disebabkan adanya kearifan local, Lembaga Pendidikan formal dan kebijakan makro seperti forum kerukunan umat beragama serta factor penghambatnya adalah belum adanya peraturan daerah tentang tradisi multikulturalisme. Dengan demikian sebagai novelty adalah model tradisi multikulturalisme (kebinekaan). Model ini berbeda dengan model Melting Pot dan Salad Bowl yang ada di negara-negara Eropa dan di negara belahan benua Amerika, tetapi model yang ada di desa Tri Rukun dan lokasi trasmigrasi di Kabupaten Boalemo adalah model kebhinekaan sesuai dengan slogan di dalam dasar negara yang diamanatkan oleh konstitusi negara Republik Indonesia. Kata Kunci :kebijakan tradisi multikulturalisme dan kontribusinya bagi keharmonisan antar etnis.