AKTIVITAS ANTIMIKROBA METABOLIT SEKUNDER ISOLAT JAMUR ENDORIT DARI TANAMAN KUNYIT PUTIH (CURCUMA ZEDOARIA) TERHADAP MIKROBA PATOGEN

SINTIA YASIN (821319023)
Skripsi
Pembimbing
Dr. Nur Rasdianah, S.Si., M.Si., Apt (0013057504)
Mahdalena Sy. Pakaya, S. Farm., M.Si., Apt (0916069601)
Tanggal Upload
23-08-2023
Abstract

SINTIA YASIN, 2023. Aktivitas Antimikroba Metabolit Sekunder Isolat Jamur Endofit Dari Tanaman Kunyit Putih (Curcuma zedoaria) Terhadap Miroba Patogen. Pembimbing I Dr.Nur Rasdianah, S.Si.,M.Si., Apt dan Pembimbing II Mahdalena Sy. Pakaya, S.Farm., M.Si., Apt. Potensi dari jamur endofit adalah metabolit sekunder yang dihasilkan oleh jamur ini sama dengan apa yang dihasilkan oleh inangnya. Pemanfaatan senyawa metabolit sekunder jamur yang bersimbiosis dalam kunyit putih (Curcuma zedoaria) dapat menjadi alteratif untuk mencegah penurunan biodeversitas tanaman yang ada di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan potensi antimikroba metabolit sekunder jamur endofit kunyit putih (Curcuma zedoaria) terhadap mikroba patogen. Metode pengujian yang digunakan adalah menggunakan metode difusi cakram (Kirby-Bauer). Dari penelitian sebelumnya menghasilkan 2 isolat jamur yaitu JT1 dan JT2 kemudian masing –masing isolat dipartisi cair-cair dengan N-heksan Chloroform, etil dan air . Hasil uji aktivitas dari fraksi metabolit sekunder isolat JT1 dan JT2 menunjukan bahwa fraksi etil asetat dan air memiliki aktifitas terhadap bakteri Bacillus subtilis dan bakteri Escherichia coli sedangkan fraksi N-heksan dan Chloroform memiliki aktivitas terhadap jamur Candida albicans. Hasil uji potensi antimikroba menunjukan bahwa fraksi etil asetat dari isolat JT1 memiliki daya hambat terbesar pada kosentrasi 100% (6,9 mm) dan fraksi etil asetat isolat JT2 (15,45 mm) terhadap bakteri Bacillus subtilis. Dan fraksi etil asetat dari isolat JT1 memiliki daya hambat terbesar pada kosentrasi 100% (7,88 mm) fraksi etil asetat isolat JT2 (15,83 mm) terhadap bakteri Escherichia coli sementara fraksi N-heksan dari isolat HJT1 memiliki daya hambat terbesar pada kosentrasi 100% (13,23 mm) dan fraksi N-heksan isolat HJT2 memiliki daya hambat (13,04) terhadap jamur Candida albicans. Kata Kunci : Curcuma zedoaria, Metabolit Sekunder, Jamur Endofit,Antimikroba