DEA RAHMATIA SOFYAN, 2023. Formulasi dan uji efektivitas nanoemulgel rooibos herbasec terhadap penyembuhan luka bakar derajat 2 pada kelinci. Pembimbing I Robert Tungadi, M.Si., Apt. dan Pembimbing II Dr. Widy Susanti Abdulkadir, M.Si., Apt. Rooibos merupakan Aspalathuls linelaris dikeltahuli bahwa kandulngan flavonoid yang mellimpah dalam telh Rooibos, khulsulsnya aspalathin, isoorielntin, dan nothofagin. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan, mengkarakteristik, mengevaluasi serta melihat efektivitas rooibos herbasec dalam penyembuhan luka bakar derajat 2. Rooibos diformulasikan menjadi bentuk nanoemulsi untuk mengurangi ukuran partikel. Tiga formulasi dari nanoemulsi di buat kembali dalam bentuk nanoemulgel. Pembuatan nanoemulgel dilakukan dengan menggunakan HPMC (Hidroksi propil metil selulosa), gliserin, TEA (Trietanolamin), dan natrium metabisulfit. Uji efektivitas luka bakar pada kelinci (Oryctolagus cuniculus) dilakukan pada 5 kelompok perlakuan, antara lain kelompok kontrol positif (Burnazin), Formula 1 (0,25%), Formula 2 (0,5%), Formula 3 (1%), dan Formula 3 (0,4%) . kelompok yang tidak diberi perlakuan (basis nanoemulgel) yang diamati selama 16 hari. Uji One Way ANOVA digunakan untuk menganalisis data observasi. Berdasarkan hasil yang diperoleh, sediaan nanoemulgel telah memenuhi persyaratan sifat fisik, stabilitas, dan keamanan sediaan. Selanjutnya nanoemulgel Formula 3 yang mengandung bubuk rooibos 1% menunjukkan penyembuhan luka yang setara dengan kelompok positif sehingga signifikan dibandingkan kelompok perlakuan lainnya, sebaliknya luka sudah mengering pada hari ke-4, mulai mengelupas pada hari ke-8, mengecil pada hari ke-12 hingga hari ke-16. Kata Kunci: Nanoemulsi, Nanoemulgel, Rooibos Herbasec, luka bakar derajat 2