TIRA OKTAVIANI RAHIM, 2024. Analisis Residu Antibiotik Tetrasiklin Pada Daging Ayam Pedaging Yang Beredar Di Kota Gorontalo Dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-Vis. Karya Tulis Ilmiah, Program Studi D3 Farmasi, Jurusan Farmasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I Muhammad Taupik, S.Farm., M.Sc. dan Pembimbing II Ariani H. Hutuba, M.Farm. Residu antibiotik merupakan senyawa yang asal serta metabolitnya berada dalam jaringan produk hewani dan termasuk residu dari hasil uraian dari obat tersebut. Ayam Pedaging (broiler) yang di dalamnya terkandung residu antibiotik tetrasiklin jika dikonsumsi dalam waktu yang panjang dapat menimbulkan reaksi alergi seperti gatal – gatal, gangguan pada pencernaan hingga kerusakan pada jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis residu antibiotik tetrasiklin pada ayam pedaging (broiler) di Kota Gorontalo. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif (uji reaksi warna) dan analisis kuantitatif Spektrofotometri UV-Vis. Berdasarkan hasil penelitian sebanyak empat sampel ayam pedaging yang dianalisis dengan uji rekasi warna menunjukkan hasil negatif, tidak terjadi perubahan warna pada larutan uji. Sementara hasil dari metode spektrofotometri uv-vis diperoleh sampel ayam pedaging, sampel A sebanyak 1,640 mg/kg, sampel B sebanyak 2,600 mg/kg, sampel C sebanyak 1,700 mg/kg, sampel D sebanyak 1,200 mg/kg. Dari hasil menunjukan semua sampel positif mengandung residu antibiotik tetrasiklin yang melebihi standar yang ditentukan oleh Badan Standarisasi Nasional untuk Batas Maksimum Residu (BMR) dalam bahan makanan asal hewani yaitu 0,1 mg/kg. Kata Kunci : Ayam pedaging, Residu tetrasiklin, Spektrofotometri UV-Vis