ANALISIS MAKNA SIMBOLIK BAKO HATI PADA UPACARA TRADISI WOPATO PULU HUYI

AGIL SYAHRIAL FITRINANTO KAU (291421111)
Skripsi
Pembimbing
Dr. Yowan Tamu, S.Ag.,MA (0006087704)
La Here Kaharfin, M.I.Kom (0923088907)
Tanggal Upload
04-07-2025
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna simbolik Bako Hati dalam upacara tradisi Wopato Pulu Huyi di Desa Bongo, Gorontalo. Tradisi ini merupakan ritual yang dilakukan untuk memperingati 40 hari kematian seseorang, di mana Bako Hati berfungsi sebagai simbol penghubung antara kehidupan dan kematian. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bako Hati tidak hanya berfungsi sebagai wadah untuk koin dan kue, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai budaya, norma, dan interaksi sosial dalam masyarakat Gorontalo. Simbol ini mengungkapkan identitas kolektif dan spiritualitas komunitas, serta meperkuat hubungan sosial dan tradisi yang diwariskan. Penelitian ini memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya simbol dalam konteks budaya dan sosial di Gorontalo, serta konstribusinya terhadap pelestarian nilai-nilai tradisional. Dengan demikian, Bako Hati menjadi elemen penting dalam menjaga dan meneruskan tradisi Wopato Pulu Huyi di tengah perubahan zaman. Kata kunci: Bako Hati, Wopatu Pulu Huyi, Gorontalo, Interaksi Sosial, Makna Simbolik