EUFEMISME BAHASA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA DI DESA PENTADIO TIMUR KECAMATAN TELAGA BIRU

HAPSA M. LATIF (311418027)
Skripsi
Pembimbing
Dr. Dakia N. Djou, M.Hum (0026085907)
Dr. Salam, S.Pd., M.Pd (0026085907)
Tanggal Upload
24-07-2023
Abstract

Hapsa M. Latif, 311418027. 2023. “Eufemisme Bahasa Indonesia di Kalangan Remaja di desa Pentadio Timur Kecamatan Telaga Biru”. Skripsi program studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Dakia N. Djou, M.Hum, Pembimbing II Dr. Salam, S.Pd., M.Pd. Eufemisme bahasa terjadi disebabkan oleh cara penutur untuk menjaga perasaan mitra tutur saat berkomunikasi. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah bentuk eufemisme bahasa Indonesia di kalangan remaja di desa Pentadio Timur Kecamatan Telaga Biru, (2) Apa fungsi eufemisme bahasa Indonesia di kalangan remaja di desa Pentadio Timur Kecamatan Telaga biru. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan atau menjelaskan bentuk dan fungsi eufemisme bahasa Indonesia di kalangan remaja di desa Pentadio Timur Kecamatan Telaga Biru. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Metode ini digunakan untuk memperoleh gambaran yang jelas bentuk dan fungsi eufemisme bahasa Indonesia di kalangan remaja di desa Pentadio Timur Kecamatan Telaga Biru. Sumber data diperoleh dari percakapan sehari-hari remaja yang tinggal di desa Pentadio Timur di Kecamatan Telaga Biru. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik sadap, teknik simak libat cakap, teknik simak bebas cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Teknik analisis data pada penelitian ini dimulai dengan cara transkripsi data, mengidentifikasi data, analisis data, mendeskripsikan data, menyimpulkan hasil analisis data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bentuk-bentuk ungkapan eufemisme yang digunakan oleh remaja yang ada di desa Pentadio Timur kecamatan Telaga Biru meliputi penggunaan singkatan, penggunaan istilah asing, penggunaan metafora, dan penggunaan perifrasa. Dari keempat bentuk tersebut yang lebih dominan digunakan oleh remaja yang ada di desa Pentadio Timur yakni bentuk penggunaan eufemisme singkatan dengan jumlah data sebanyak 16 data, kemudian penggunaan bentuk istilah asing sebanyak 10 data, penggunaan metafora sebanyak 1 data, dan penggunaan perifrasa sebanyak 4 data. Jadi berdasarkan keseluruhan data yang ada, bentuk-bentuk eufemisme yang ada di desa Pentadio Timur Kecamatan Telaga Biru sebanyak 31 data. Sedangkan fungsi eufemisme meliputi kesopanan dan kenyamanan 11 data, menyamarkan makna 2 data, dan mengurangi rasa malu 3 data. Berdasarkan keseluruhan data yang ada bahwa fungsi eufemisme yang ada sebanyak 16 data. Jadi dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa remaja yang ada di desa Pentadio Timur masih menggunakan bahasa halus (eufemisme bahasa) saat berkomunikasi. Kata kunci: Eufemisme Bahasa, Remaja Pentadio Timur, Telaga Biru