Kanker payudara merupakan kanker dengan prevalensi tertinggi sekaligus penyebab utama kematian pada wanita di seluruh dunia. Keterbatasan terapi konvensional, seperti efek samping kemoterapi, mendorong pencarian alternatif pengobatan yang lebih aman dan efektif. Asparagus officinalis diketahui mengandung berbagai senyawa bioaktif dengan potensi antikanker. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi potensi senyawa aktif A. officinalis melalui pendekatan in silico menggunakan metode docking molekuler dan dinamika molekuler. Target yang digunakan adalah Estrogen Reseptor Alpha (ER-α, PDB ID: 3ERT). Sebanyak 64 senyawa diuji sebagai ligan, dengan 4-hidroksitamoksifen (4-OHT) sebagai kontrol positif. Hasil docking menunjukkan bahwa catechin (–9,59 kkal/mol) dan 3-palmitoyl-sn-glycerol-1-phosphorylcholine (3-PGPC, –9,27 kkal/mol) memiliki afinitas hampir setara dengan 4-OHT. Simulasi dinamika molekuler selama 100 ns mengonfirmasi stabilitas kompleks ER-α dengan kedua senyawa tersebut berdasarkan profil RMSD, RMSF, dan radius of gyration. Analisis MM/GBSA menunjukkan energi ikatan 3-PGPC (–43,00 kkal/mol) lebih stabil dibandingkan 4-OHT (–28,99 kkal/mol), sedangkan catechin memiliki nilai sebanding (–27,28 kkal/mol). Analisis farmakokinetik dan toksisitas menunjukkan catechin dan 3-PGPC memiliki profil farmakokinetik yang baik serta non-mutagenik, sedangkan 4-OHT berisiko interaksi enzim CYP dan bersifat mutagenik. Dengan demikian, catechin dan 3-PGPC berpotensi sebagai kandidat antikanker payudara yang lebih aman dibandingkan 4-OHT, sehingga layak ditindaklanjuti melalui uji in vitro dan in vivo. Kata kunci: Kanker Payudara, Asparagus officinalis, Estrogen Receptor Alpha (ER−α), Docking Molekuler, Dinamika Molekuler.