Ketimpangan antara jumlah produksi dan kebutuhan pasar akan telur itik dapat mengganggu keseimbangan pasar. Karenanya deperlukan sebuah proses pengolahan untuk memberikan nilai tambah pada telur itik. agar dapat memahami hal tersebut maka manajemen rantai pasok diperlukan untuk mengintegrasikan seluruh elemen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mekanisme rantai pasok telur itik dan rantai nilanya serta seberapa besar nilai tambah yang dihasilkan dari proses pengolahan telur asin. Metode yang digunakan adalah suvery dengan analisis Food Supply Chain Network (FSCN), analisis rantai nilai Porter, dan nilai tambah Hayami. Hasil analisis menunjukan bahwa mekanisme telur itik adalah mekanisme modern dengan 4 saluran pemasaran. Aktivitas utama yaitu pembelian input produksi, operasi melakukan kegiatan produksi/sortasi, logistik keluar yaitu distribusi telur itik dan telur asin, penjualan yaitu penentuan harga, serta pelayanan menggunakan komunikasi yang baik. Aktivitas pendukung yaitu modal sendiri, perekrutan tenaga kerja, penggunaan Handphone sebagai media komunikasi dan pengadaan sarana produksi. Nilai tambah yang diberikan untuk setiap 1 butir telur asin yaitu Rp. 1.338 dengan tingkat keuntungan 87,16%. Kata Kunci : Rantai Pasok, Rantai Nilai, Telur Itik, Analisis FSCN