ANALISIS POLA MAKAN, AKTIVITAS FISIK DAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN SINDROM DISPEPSIA PADA SISWA SMA NEGERI 1 KABILA

ANDRIANI PUTRI AGUSTIN (811420081)
Skripsi
Pembimbing
Prof. Dr. Sunarto Kadir, M.Kes (0018096605)
Vidya Avianti Hadju, S.Gz., M.P.H (0008019305)
Tanggal Upload
07-07-2024
Abstract

Andriani Putri Agustin. 811420081. 2024. Analisis Pola Makan, Aktivitas Fisik Dan Tingkat Stres Dengan Kejadian Sindrom Dispepsia Pada Siswa SMA Negeri 1 Kabila. Skripsi. Pembimbing I Prof. Dr. Sunarto Kadir, M.Kes dan Pembimbing II Vidya Avianti Hadju, S.Gz., M.Ph. Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo. Dispepsia merupakan penyakit, sindrom (gejala) yang sering ditemukan dikalangan masyarakat yang ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak nyaman di area gastro-duodenum (epigastrum/ ulu-hati), rasa terbakar, penuh, cepat kenyang, mual atau muntah. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis hubungan pola makan, aktivitas fisik dan tingkat stres dengan kejadian sindrom dispepsia pada siswa SMA Negeri 1 Kabila. Jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 10 dan 11 SMA Negeri 1 Kabila berjumlah 906 siswa dan sampel yang diperoleh sebanyak 277 sampel. Penentuan sampel menggunakan metode probability sampling dengan jenis proposionate stratified random sampling. Analisis data menggunakan uji statistic Chi-Square. Hasil penelitian pola makan (p-value=0,000), aktivitas fisik (p value=0,013), tingkat stres (p-value=0,048), ada hubungan secara signifikan terhadap sindrom dispepsia. Bagi masyarakat disarankan agar menghindari berlebihan dalam mengonsumsi makanan yang dapat merangsang peningkatan asam lambung seperti makanan pedas dan asam. Juga disarankan untuk tetap aktif secara fisik tetapi memilih aktivitas fisik yang ringan seperti berjalan kaki atau bersepeda dan juga hindari berolahraga setelah makan. Serta lebih bijak dalam mengelola tingkat stres dengan cara mengatur waktu istrahat, waktu belajar, menghindari pemicu stres, dan mencari dukungan dari keluarga atau orang-orang teradekat agar dapat membantu mengurangi gejala sindrom dispepsia yang dialami. Kata kunci: aktivitas fisik, dispepsia, pola makan, stres.