KOMPETENSI APARATUR DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH (STUDI KASUS PADA UNIT KERJA PENGADAAN BARANG DAN JASA DI KABUPATEN GORONTALO UTARA)

HARIS LATIF (701616030)
Disertasi
Pembimbing
Prof. Dr. Rauf A. Hatu, M.Si (0016126307)
Dr. Zuchri Abdussamad, M.Si (0016026604)
()
Tanggal Upload
19-06-2023
Abstract

Haris Z. Latif. 2023. Kompetensi Aparatur Dalam Pengadaan Barang Dan Jasa (Studi Kasus Pada Unit Kerja Pengadaan Barang Dan Jasa Di Kabupaten Gorontalo Utara). Tim Promotor Prof.Dr. Rauf A. Hatu, M.Si, Co Promotor I Dr. Zuchri Abbussamad, SIK,M,Si co Promotor II Dr. Yanti Aneta, S.Pd, M.Si. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menemukan teoritikal gap dan empirikal gap tentang Kompetensi Aparatur Dalam Menjalankan Proses Pengadaan Barang Dan Jasa Di Kabupaten Gorontalo Utara. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: 1) Dimensi karakter pribadi dalam proses pengadaan barang dan jasa di menunjukkan belum cukup efektif. Sebab perilaku psikologis aparatur kurang memiliki komitmen dalam menjalankan tugas di Unit Kerja Pelaksana Barang Dan Jasa. Pendekatan komitmen afektif, komitmen, komitmen berkelanjutan, dan komitmen normatif perlu didorong untuk mengembangkan karakter aparatur; 2) Dimensi konsep diri dalam proses pengadaan barang dan jasa menunjukkan belum cukup optimal. Sebab perilaku profesionalisme aparatur kurang optimal dalam mengendalikan emosi, membangun kepercayaan publik, menjalankan tugas dengan prinsip kewaspadaan, kurang responsif dalam beradaptasi dengan pekerjaan, dan kurang maksimal dalam berinovasi; 3) Dimensi pengetahuan aparatur dalam proses pengadaan barang dan jasa menunjukkan belum cukup optimal. Sebab perilaku aparatur kurang tertuju pada arah kebijakan pada Unit Kerja Pelaksana Barang Dan Jasa yang terkait dengan prinsip manajeman pengaduan, manajeman penyedia, manajeman kinerja, dan manajeman resiko; 4) Dimensi keterampilan dalam proses pengadaan barang dan jasa menunjukkan belum cukup maksimal. Sebab perilaku aparatur kurang mengarah pada dukungan manajeman antar sesama profesi, dukungan untuk kemandirian individu aparatur, dan dukungan untuk menjaga kode etik profesi; 5) Dimensi motivasi dalam proses pengadaan barang dan jasa menunjukkan sudah cukup efektif. Sebab perilaku aparatur pada Unit Kerja Pelaksana Barang Dan Jasa termotivasi oleh mengaktualisasikan norma-norma religiulitas sehingga aparatur terdorong untuk berpikir, bertingkahlaku, dan bertindak sesuai dengan kadar keyakinan yang dimiliki