Deys Amir, 2023. Analisis Kandungan Bahan Kimia Obat (BKO) Pada Produk Jamu Pegal Linu Menggunakan Metode FTIR (Fourier Transform Infra Red) dan Kemometrik. Skripsi Program Studi S1 Jurusan Farmasi, Fakultas Olahraga Dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I Madania S.Farm, M.Sc., Apt dan Pembimbing II Muhammad Taupik, S.Farm., M.Sc. Jamu merupakan sediaan obat yang terbuat dari bahan alam berbentuk simplisia, status keamanan dan khasiatnya telah dibuktikan secara empiris dan digunakan secara turun- temurun. Sebagian masyarakat indonesia masih beranggapan bahwa jamu merupakan obat tradisional yang berasal dari bahan-bahan alami lebih aman dan harganya lebih murah dibandingkan dengan obat modern. Tingginya prevalensi penggunaan jamu dikalangan masyarakat dan masih banyak produk jamu yang dicampurkan dengan bahan kimia obat (BKO) yang telah ditemukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan, maka dilakukan penelitian tentang Analisis Kandungan Bahan Kimia Obat (BKO) Pada Produk Jamu Pegal Linu Menggunakan Metode FTIR (Fourier Transform Infra-Red) dan Kemometrikā untuk mempelajari lebih dalam mengenai kandungan bahan kimia obat yang terkandung pada produk jamu yang beredar di pasaran. Beberapa metode yang dilakukan meliputi Uji KLT, analisis spektrofotometer FTIR dan analisis kemometrik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sampel jamu yang diindikasikan positif mengandung bahan kimia obat paracetamol berdasarkan panjang gelombang yang diperoleh dari spektrum inframerah yaitu sampel jamu B, D, E, dan G. Sampel jamu yang diindikasikan positif mengandung bahan kimia obat ibuprofen yaitu sampel jamu A, B, D, E, dan G. Sampel jamu yang diindikasikan mengandung bahan kimia obat asam mefenamat yaitu sampel B, D, E dan F. Dan sampel yang diindikasikan positif mengandung bahan kimia obat natrium diklofenak yaitu sampel jamu A, B, C, D, dan G. Sedangkan sampel jamu yang diindikasikan positif mengandung bahan kimia obat paracetamol, ibuprofen dan natrium diklofenak berdasarkan score plot dan biplot dari hasil analisis kemometrik yaitu sampel jamu C. Analisis Spektrofotometer FTIR dan Kemometrik merupakan metode yang dapat digunakan untuk menganalisis adanya kandungan bahan kimia obat (BKO) pada produk jamu pegal linu, namun perlu adanya parameter variabel yang lebih banyak lagi agar mendapatkan validitas yang akurat terkait kandungan suatu BKO dalam produk jamu yang beredar di pasaran. Kata kunci: Jamu, Spektrofotometri Infra-red, Kemometrik