Wiranti Sumba. 231419071. Skripsi Desa Lompotoo Tahun 1998-2020. Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo, dibawa bimbingan Bapak Sutrisno Mohamad, S.Pd, M.Pd selaku pembimbing I, dan Tonny Iskandar Mondong, S.S., M.A selaku pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Pertama, Awal Desa Lompotoo Sejak Beralihnya ke Era Reformasi Tahun 1998. Kedua Perkembangan Desa Lompotoo Tahun 1998-2020. Metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah, yakni dengan empat langkah prosedur penelitian sejarah: Pertama Heuristik yakni Pengumoulan sumber-sumber sejarah. Kedua, menguji keaslian dan kebenaran sumber (Verifikasi/Kritik sumber). Ketiga, penafsiran atau interpretasi. Keempat, yakni Historiografi yaitu perumusan hasil penelitian menjadi sebuah karya ilmiah dengan unsur-unsur kesejarahan yang berkualitas dalam penulisan sejarah. Setelah dilakukannya penelitian bahwa, pada tahun 1998 beralihnya masa ke era reformasi menunjukkan bahwa penduduk desa juga lebih terbuka dalam hal politik. Pada era reformasi ini partai politik tampak menghadapi krisis. Partai politik dimata publik memiliki citra yang kurang bagus. Reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 merupakan suatu gerakan yang bertujuan untuk melakukan perubahan dan juga pembaharuan.Pada Tahun 1998 Desa Lompotoo dipimpin oleh kepala desa Ar. Langago. Beliau menjabat selama 2 tahun (1997-1999). Adapun pemerintahan desa di Lompotoo dari tahun 1998-2020 mengalami 5 kali pergantian kepala desa. Seiring berjalannya waktu Desa Lompotoo mengalami perkembangan, Pertama perkembangan politik Tahun 1998 di desa Lompotoo mengalami krisis ekonomi karena masyarakat di desa Lompotoo ini dimasa reformasi pada tahun 1998 masih bergantungan pada hasil jagung. Kedua perkebambangan Sosial yang terjadi di masyarakat yang luas, beragam dan tak terbatas perubahan sosial bahkan masyarakat Desa Lompotoo dahulu masih sangat melekat aktivitas gotong royong. Contohnya Seperti ketika ada salah satu masyarakat yang membuat acara pernikahan atau acara lainnya masyarakat Lompotoo antusias untuk membantu dan menolong kepada masyarakat yang membuat acara tersebut. Ketiga Budaya yang memiliki ciri khas tersendiri contohnya budaya Gorontalo yang di kenal oleh masyarakat gorontalo yang berkembang sesuai kemajuan modern. Contohnya seperti antar Harta adalah suatu prosesi adat perkawinan suku Gorontalo, di mana keluarga calon pengantin pria mengantar mahar perkawinan kepada calon pengantin wanita. Prosesi tradisi dutu ini akan dilaksanakan setelah ada prosesi negosiasi antara dua belah pihak pengantin tentang biaya mahar untuk calon pengantin wanita dalam acara Tolobalango. Kata Kunci: Desa Lompotoo, Beralihnya ke Reformasi, dan Perkembangan