Bahasa Bugis merupakan bahasa komunikasi. Artinya bahwa bahasa Bugis digunakan untuk berkomunikasi antarsesama individu yang mengetahui bahasa tersebut. Karena memang pada dasarnya bahasa digunakan untuk berkomunikasi agar penyampaian pesan berjalan dengan baik. Dalam bahasa Bugis dikenal berbagai dialek, yaitu dialek Soppeng, Bone, Sidrap, Wajo, Bulukumba, Barru dan Sinjai. Bahasa Bugis telah dikenal di Nusantara, karena penduduk suku Bugis telah melakukan imigrasi ke berbagai tempat dan sudah menyebar luas diluar Sulawesi Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian yang berjudul Humor Bahasa Bugis dalam Interaksi Sosial Masyarakat di Desa Minangandala ini menggunakan metode deskriptif, yang merupakan pendekatan yang menyajikan data mengenai keadaan yang ada. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, melibatkan penyajian data deskriptif dalam bentuk kata-kata. dan kalimat yang tertulis, atau lisan dari penutur humor yang diamati. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan ada beberapa humor dalam bahasa Bugis yang sering diguganakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Pada fokus penelitian bentuk humor yang ditemukan ada 3 bentuk yakni humor dalam bentuk sindiran, bentuk humor dalam kehidupan sehari-hari dan humor hyperbola lucu. Sedangkan jenis humor ditemukan ada 2 jenis humor yakni humor personal dan humor pergaulan yang masing-masing ditemukan 3 jenis berdasarkan kategorinya. Pada fokus penelitian ketiga fungsi humor yang ditemukan peneliti ada 4 fungsi yaitu mencairkan ketegangan ada 2 humor, mengajarkan oranglain melihat persoalan dari berbagai sudut ada 2 humor, menghibur ada 3 humor, menyadarkan dan membuat seseorang menoleransi sesuatu ada 2 humor. Fungsi yang lebih dominan dan sering digunakan yakni untuk menghibur. Kata Kunci: Humor, Bahasa Bugis, Masyarakat, Minangandala