Pemanfaatan tanaman herbal di Indonesia terus mengalami perkembangan yang signifikan. Pengembangan dan riset obat dari tanaman herbal lokal perlu terus dilakukan untuk mendukung kemandirian obat nasional dan memberikan dampak ekonomi bagi bangsa. Saat ini banyak tanaman herbal yang belum dimanfaatkan oleh masyarakat, walaupun upaya kesehatan melalui penggunaan obat tradisional dari tanaman-tanaman ini telah dikenal masyarakat Gorontalo dari dulu kala hingga saat ini. Sejalan dengan perkembangan pengobatan modern yang ada, tanaman herbal sebagai bahan dasar utama pengobatan tradisional dianggap perlu untuk dikembangkan karena pengobatan dengan tanaman obat mempunyai efek samping yang kecil, sehingga mendorong masyarakat untuk menggunakannya. Pusat Penelitian Tanaman Herbal dapat menaungi dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi penelitian dan fungsi edukasi yang mengakomodasi berbagai ruang seperti ruang laboratorium, ruang penyimpanan, dan area publik. Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan ini berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan cara survei lapangan dan wawancara, sedangkan data sekunder melaui media elektronik, studi literatur serta studi lapangan. Penerapan tema dalam rancangan yakni arsitektur kotemporer. Arsitektur kontemporer memiliki sifat yang fleksibel dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan yang beragam. Konsep arsitektur kontemporer memungkinkan untuk membuat ruang yang dapat disesuaikan dengan fungsi-fungsi ini secara efisien. Pusat Penelitian Tanaman Herbal diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang manfaat tanaman obat serta memelihara keberagaman tanaman berkhasiat obat untuk keperluan pengobatan, perawatan kesehatan, dan kecantikan. Kata Kunci : Tanaman Herbal, Pusat Penelitian, Arsitektur Kontemporer