PROKEM SEBAGAI SIMBOL DALAM KELOMPOK WARIA DI KECAMATAN TIBAWA

GIOVANI TAYUYUN (291417066)
Skripsi
Pembimbing
Dr. Sumarjo, S.Pd, M.Si (0009067607)
Citra Fransisca Indah Lestari Dano Putri, S.Pd.,M.I.Kom (0008108407)
Tanggal Upload
05-07-2024
Abstract

Dalam kesehariannya waria juga berkomunikasi sesama kaumnya atau kelompok yang mempunyai latar belakang yang sama. Komunikasi yang mereka lakukan mempunyai pesan yang akan membangun komunikasi antar mereka atau bisa dikatakan sebagai bahasa waria. Tujuan dari penelitian ini mengetahui secara mendalam tentang prokem apa saja yang mengandung pesan simbolik yang terdapat dalam komunikasi serta mengetahui pemaknaan simbol-simnol dalam komunikasi kelompok waria Kec. Tibawa. Metode dari penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan metode penelitian deskriptif. Hasil Penelitian ini diketahui bahasa prokem atau bahasa gaul pada kelompok waria di Kec. Tibawa mengandung pesan simbol dalam berkomunikasi. Dimana bahasa prokem ini sudah menjadi identitas yang sudah melekat sejak lama, penggunaan bahasa prokem dalam kehidupan sehari-hari adalah bentuk ekpresi diri sebagai waria. Bahasa yang sering digunakan di kehidupan sehari-hari yaitu; jeng, indang, mandose, keyken, mursida, gilingan, panasonic., politron, lambreta, makarena, sekong. Adapun pemaknaan simbol – simbol yaitu dengan penggunaan bahasa waria seperti Kemandose dirimu indang yang memiliki makna ‘Kamu mau kemana’ dan titi dj atau ‘hati-hati dijalan’, pada kelompok waria di Kec. Tibawa menggunakan bahasa tubuh sebagai simbol atau kode ketika mereka berkomunikasi. Adapaun simbol atau kode tersebut seperti gerekan tangan, kedipan mata, dan lirikan. Hal ini mereka gunakan ketika setiuasi atau keadaan tidak memungkinkan untuk menggunakan lisan.