Cahya Maghvira Mokodompit. 2023. Analisis Tingkat Kerusakan Jalan dan Perencanaan Ulang Tebal Perkerasan Lentur Ruas Jalan Taman Anggrek I Kota Gorontao. Program Studi Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I, Ir. Frice Lahmudin Desei, S.T., M.Sc. dan Pembimbing II, Ir. Yuliyanti Kadir, S.T., M.T. Jalan Taman Anggrek I merupakan jalan lokal yang terletak di Kota Gorontalo. Jalan dengan panjang 750 meter tersebut merupakan salah satu jalur alternatif untuk mempersingkat waktu perjalanan dari Kota Gorontalo menuju Kabupaten Bone Bolango atau sebaliknya. Pada September 2021 Jalan Taman Anggrek I telah mendapatkan penanganan berupa rekonstruksi jalan akibat kondisi jalan yang sudah rusak. Namun belum satu tahun setelah jalan tersebut selesai diperbaiki, sudah muncul kerusakan di beberapa titik ruas jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis dan tingkat kerusakan jalan dan merencanakan ulang tebal perkerasan lentur yang baru. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode Surface Distress Index (SDI) dan Metode Manual Desain Perkerasan (MDP) Jalan 2017. Surface Distress Index (SDI) adalah salah satu metode penilaian kondisi perkerasan jalan yang dilakukan berdasarkan pengamatan visual secara langsung di lapangan. Manual Desain Perkerasan (MDP) merupakan salah satu acuan dalam perencanaan jalan yang dikeluarkan oleh Dirjen Bina Marga. Manual Desain Perkerasan 2017 merupakan revisi terhadap Metode Manual Desain Perkerasan 2013 yang meliputi perubahan struktur penyajian untuk mempermudah pemahaman pengguna dan penambahan serta perbaikan kandungan manual. Berdasarkan hasil evaluasi kerusakan menggunakan metode SDI diperoleh nilai kondisi permukaan yang bervariasi pada setiap stasiun dengan rincian sta. 0+000-0+100 dalam kondisi rusak berat, sta. 0+100-0+200 dalam kondisi rusak ringan, sta. 0+200-0+300 dalam kondisi sedang dan sta. 0+300-0+750 dalam kondisi baik. Diakibatkan kerusakan jalan, peningkatan pertumbuhan lalu lintas, dan daya dukung tanah yang rendah maka dilakukan perencanaan ulang tebal pekersan lentur menggunakan metode MDP 2017. Hasil analisis diperoleh lapis perkerasan setebal 52 cm dengan rincian perkerasan yaitu timbunan tanah dasar menggunakan material pilihan setebal 10 cm, LFA kelas A setebal 30 cm, AC-BC 8 cm, dan AC-WC setebal 4 cm. Nilai CBR tanah dasarnya sebesar 3,53%. Kata kunci: Perkerasan Lentur, Kerusakan Jalan, Metode Surface Distress Index, Manual Desain Perkerasan Jalan 2017.