Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Informatika di SMK Negeri Model Gorontalo, ditemukan permasalahan yaitu pada semester ganjil masih banyak peserta didik yang mendapatkan nilai dibawah dari 75 atau dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dari 30 peserta didik kelas X TKJ, siswa yang mencapai ketuntasan hanya 13 atau (43,3%), sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan berjumlah 17 atau (56,7%). Hal ini disebabkan karena peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran yang mengakibatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran informatika masih dibawa KKM. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui model pembelajaran Group Investigation terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Informatika. Metode yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan jenis penelitian kuantitatif. Adapun bentuk desain yang digunakan pre-eksperimental design (non-design) dengan jenis penelitian pretest posttest design. Hasil belajar pada prestest dari total 30 siswa yang mencapai ketuntasan berjumlah 16 orang atau 53,3%. Setelah melakukan pretest selanjutnya dilakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Group Investigation untuk melihat pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada posttest dari total 30 siswa semuanya mencapai kriteria ketuntasan minimal. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa model pembelajaran Group Investigation berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas X TKJ di SMK Negeri Model Gorontalo.