Stroke adalah salah satu penyakit yang memiliki dampak kesehatan yang signifikan di seluruh dunia. Stroke tidak hanya mempengaruhi fisik seseorang namun juga pada psikisnya. Salah satu manifestasi yang sering terjadi yakni depresi. Kejadian depresi pada penderita stroke dapat menghambat proses rehabilitasi dan pemulihan, sekaligus menurunkan tingkat kualitas hidup. Tujuan penelitian ini yakni mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian depresi pada pasien stroke di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe, Kota Gorontalo. Desain penelitian cross-sectional dilangsungkan dengan melibatkan 30 pasien yang mengalami stroke di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo, dalam kurun November-Desember 2023. Tingkat kejadian depresi diukur menggunakan instrumen kuesioner Beck Depression Inventory II (BDI-II). Proses analisis data dalam penelitian ini menggunakan pengujian statistik Spearman Rank Test. Mayoritas responden berusia 56-65 tahun (40%), berjenis kelamin laki-laki (66,7%) dan berstatus kawin (86,7%). Jenis stroke terbanyak yaitu stroke iskemik (70%) dengan letak lesi dihemisfer kanan (40%). Mayoritas responden memiliki durasi stroke kurang dari 6 bulan (60%) dan kejadian depresi yang paling banyak dialami yaitu depresi minimal (33,3%). Terdapat korelasi positif antara letak lesi stroke dan durasi stroke dengan kejadian depresi (r=0,435; p=0,016 dan r=0,497; p=0,005). Terdapat hubungan yang signifikan terkait jenis stroke, letak lesi stroke, dan durasi stroke dengan kejadian depresi dan tidak terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, dan status perkawinan dengan kejadian depresi pada pasien stroke di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Pasien stroke diharapkan dapat mengenali tanda-tanda depresi dan segera mencari bantuan medis atau dukungan psikososial jika dibutuhkan. Kata Kunci: Faktor risiko; kejadian depresi; stroke Daftar Pustaka: 64 (2011-2023)