MANAJEMEN KOMUNIKASI TIM DINAS LINGKUNGAN HIDUP PADA PROGRAM TEMPAT PENGELOLAAN SAMPAH REDUCE, REUSE & RECYLE (STUDI PADA KELURAHAN LEATO SELATAN KOTA GORONTALO)

ALDHI HIKMAHTIAR (291417037)
Skripsi
Pembimbing
Dr. Noval Sufriyanto Talani, S.Sn., M.Ds., M.Si (0012117905)
Dr. Sumarjo, S.Pd., M.Si (0009067607)
Tanggal Upload
16-06-2023
Abstract

Aldhi Hikmahtiar, 291417037, 2023 Pada tahun 2019 Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyampaikan bahwa setiap tahunnya sampah di Indonesia terus meningkat hingga mencapai 175.000 ton/hari atau setara 64 juta ton/tahun. Penumpukkan sampah di Kelurahan Leato Selatan berdasarkan hasil observasi peneliti di beberapa titik yaitu di RW 02 dan RW 03 masih terdapat adanya sampah di area pesisir pantai. Meskipun sudah ada spanduk atau informasi larangan membuang sampah di area tersebut. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan empat tahapan pendekatan manajemen komunikasi DLH Kota Gorontalo terhadap KSM TPS 3R dalam program TPS 3R di Kelurahan Leato Selatan Kota Gorontalo. Penelitian ini menggunakan empat tahap pendekatan manajemen komunikasi menurut Cutlip, Center dan Broom’s. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Peneliti mengambil sembilan orang responden yang terdiri dari 7 orang informan utama dan 2 orang informan tambahan, menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dinas Lingkungan Hidup Kota Gorontalo sebagai pembina dan pengawas program TPS 3R, mendefinisikan masalah tiap TPS 3R yang tersebar di Kota Gorontalo dengan melakukan kontrol maupun survei. Dengan tujuan untuk menyimpulkan dasar masalah maupun hambatan pada program yang dijalankan. Temuan lain di lapangan juga menunjukkan hasil kontrol, survei dan evaluasi yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup kurang efektif, karena dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan sekali untuk melaksanakan kontrol dan survei. Sementara untuk evaluasinya hanya pada sebelum program berlangsung dan juga hanya pada akhir tahun. Padahal kontrol dan evaluasi idealnya dilakukan sebulan sekali agar lebih maksimal, efektif, dan tersistematis sesuai manajemen komunikasi. Berdasarkan uraian pembahasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa seorang pemimpin ialah orang yang harus memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan yang baik antara sesama rekan kerja, kepada atasan ataupun orang lain di luar lingkungan pekerjaannya. Hal itu sangat diperlukan agar terbangun hubungan yang baik dan harmonis agar lebih mudah mencapai tujuan bersama. Kata Kunci : Manajemen Komunikasi, Dinas Lingkungan Hidup, Program TPS 3R.