Tesya Oktavia Mait, 2023. Rekam medis penting dalam pelayanan kesehatan, namun kesalahan pencatatan dapat berdampak pada keputusan medis yang salah. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan penggunaan rekam medis manual dan elektronik berdasarkan input, proses, dan output. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan observasional. Populasi penelitian meliputi petugas medis dan pasien dari klinik Annisa dan klinik dr. Rahmat Hidayat, dengan sampel sebanyak 42 orang, terdiri dari 26 orang dari klinik Annisa dan 16 orang dari klinik dr. Rahmat Hidayat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rekam medis manual mendapatkan penilaian 57,69% terampil untuk sumber daya manusia, 46,15% lengkap pada sarana prasarana, 65,38% lengkap untuk pendaftaran pasien, 84,62% sangat lengkap untuk pengisian rekam medis, 61,54% sangat lengkap untuk penataan rekam medis, dan 96,15% sangat efisien untuk analisis rekam medis. Sedangkan, rekam medis elektronik mendapatkan penilaian 81,35% sangat terampil untuk sumber daya manusia, 87,5% sangat lengkap pada sarana prasarana, 81,25% sangat lengkap untuk pendaftaran pasien, 81,25% sangat lengkap untuk pengisian rekam medis, 61,54% sangat lengkap untuk penataan rekam medis, dan 93,75% sangat efisien untuk analisis rekam medis. Dalam hal output, rekam medis manual mendapatkan penilaian 80,77% sangat lengkap untuk hasil rekam medis, sementara rekam medis elektronik mendapatkan penilaian 93,75% sangat lengkap untuk hasil rekam medis. Rekam medis manual membutuhkan tenaga administrasi kesehatan dan lemari arsip, sementara rekam medis elektronik memerlukan tenaga IT, komputer, dan server. Rekam medis manual mencatat data pasien secara manual, rekam medis elektronik menggunakan formulir elektronik. Analisis rekam medis manual melibatkan pengamatan data pasien, sedangkan rekam medis elektronik menggunakan algoritma memproses data kesehatan pasien. Kata Kunci : Rekam Medis Elektronik, Rekam Medis Manual, Administrasi Kesehatan