Hulotua (Commelina Longifolia L.) merupakan jenis tanaman yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional terutama untuk meredakan demam. Untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder pada tumbuhan yang berpotensi sebagai obat diperlukan karakterisasi sehingga dapat diketahui senyawa yang memiliki khasiat untuk mengobati. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder yang ada pada fraksi etil asetat daun hulotua (Commelina Longifolia L.). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan skrining fitokimia, klt, kltp, serta karakterisasi senyawa menggunakan Spektrofotometri UV-VIS & FTIR. Hasil skrining fitokimia menunjukkan fraksi etil asetat positif mengandung alkaloid dan terpenoid. Hasil dari KLT berdasarkan nilai Rf senyawa 0,26 dan 0,33 menunjukkan senyawa Alkaloid dan Nilai Rf 0,52 menunjukkan senyawa Terpenoid. Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa pada fraksi etil asetat daun hulotua (Commelina Longifolia L.) mengandung senyawa terpenoid turunan, yaitu monoterpenoid yang teridentifikasi melalui hasil spektrofotometri UV-VIS bahwa isolat noda 3 memiliki respon serapan pada panjang gelombang 240 nm dengan absorbansi 3.742 A. Sedangkan hasil interpretasi gugus fungsi menggunakan spektrofotometer FTIR didapat posisi gugus C-H yang didukung dengan keberadaan gugus gem dimetil dan C=C alkena sebagai ciri khas yang umum ditemukan pada senyawa monoterpenoid. Kata Kunci : Karakterisasi, FTIR, UV-VIS, Fraksi Etil Asetat, Commelina Longifolia L., Metabolit Sekunder