Bakteri yang hidup di tanah mangrove bersifat halofilik, yang berarti mereka dapat bertahan hidup di lingkungan dengan kadar garam yang tinggi. Bakteri- bakteri ini sangat membutuhkan protein untuk bertahan hidup di lingkungan yang ekstrim membantu mempertahankan hidup dan melakukan metabolisme, termasuk dengan menghasilkan enzim, khususnya enzim ekstraseluler seperti amilase, protease, lipase, dan selulase). Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi mikroba sedimen mangrove penghasil enzim ekstraseluler di kawasan teluk tomini serta menguji aktivitas antibakteri. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Farmasi dan Laboratorium Kimia Analisis dengan menggunakan teknik pour plate untuk isolasi mikroba, pengamatan morfologi secara makroskopis dan mikroskopis untuk karakterisasi, pengujian enzim dan adapun pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram (Kirby- Bauer). Hasil isolasi didapatkan terdapat 7 isolat yang berhasil diisolasi, yaitu 3 isolat bakteri (BT, BM dan BP) dan 4 isolat jamur (JT 1, JT 2, JM dan JP). Hasil uji aktivitas enzim ekstraseluler ketiga isolat memiliki nilai Indeks Aktivitas Enzim (IAE) dengan kategori zona hidrolitik kecil sampai besar. Hasil uji Aktivitas antibakteri isolat BM dan BP menunjukan aktivitas penghambatan terhadap Escherichia coli dimana isolat BM dan BP masing-masing memiliki aktivitas penghambatan sebesar 2,68 mm (lemah) dan 3,1 mm (lemah). Selain itu, JT 1 dan JT 2 masing-masing memiliki aktivitas penghambatan sebesar 1,92 mm (lemah) dan sebesar 2,075 mm (lemah) terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa. Kata Kunci: Sedimen Mangrove, Enzim Ekstraseluler, Teluk Tomini,