Sunaryo Djibu, 2023. Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Kangkung Pagar (Ipomoea carnea Jacq) Sebagai Antikonvulsan Pada Mencit Jantan (Mus musculus). Karya Tulis Ilmiah Program Studi D3 Farmasi, Jurusan Farmasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Widy Susanti Abdulkadir, S.Si., M.Si., Apt dan Pembimbing II Endah Nurrohwinta Djuwarno, S.Farm., M.Sc., Apt Kejang merupakan suatu kondisi di mana otot tubuh berkontraksi dan relaksasi secara cepat dan berulang. Perubahan aktivitas listrik di otak ini akan menyebabkan perubahan kesadaran, perilaku, maupun gerakan abnormal. Kejang Epilepsi adalah kejang kambuhan yang seringnya muncul tanpa pencetus, penyakit ini terjadi karena adanya gangguan sistem saraf pusat (Neuologis) yang menyebabkan kejang atau terkadang kehilangan kesadaran. Terapi epilepsi dapat dilakukan secara farmakologi (menggunakan obat tradisional atau sintetis) maupun nonfarmakologi (membiasakan pola hidup sehat). Penggunaan obat tradisional relatif lebih murah dibandingkan dengan obat sintetik, sehingga masyarakat lebih memilih obat tradisional. Obat tradisional yang bisa digunakan sebagai antikonvulsan salah satunya adalah tanaman Kangkung Pagar (Ipomoea carnea Jacq). Dalam tanaman ini terkandung senyawa metabolit sekunder yang berperan sebagai antikonvulsan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ektrak etanol daun Kangkung Pagar (Ipomoea carnea Jacq) sebagai antikonvulsan pada mencit jantan. Metode penelitian yang digunakan yaitu maserasi, skrining fitokimia, uji antikonvulsan dengan metode uji induksi Kafein untuk melihat penghambatan kejang setelah diberi induksi kafein. Parameter pengamatan efek antikonvulsi yang digunakan adalah waktu timbul kejang, waktu pemulihan, dan waktu kematian. Hasil menunjukkan ada perbedaan yang signifikan, ekstrak etanol daun Kangkung Pagar (Ipomoea carnea Jacq) telah mampu menekan waktu timbul kejang (314,8±16,27 detik) dan menunda waktu kematian (323,8±8,10 detik) pada dosis 200 mg/kgbb. Efek antikonvulsi tertinggi ditunjukkan oleh ekstrak dosis 800 mg/kgbb, dengan waktu timbul kejang (555,6±11,63 detik) dan waktu pemulihan (83,4±4,66 detik). Hasil menunjukkan bahwa peningkatan dosis ekstrak daun Kangkung Pagar (Ipomoea carnea Jacq) memiliki korelasi dalam memperlama waktu timbul kejang, mempercepat pemulihan, dan menunda waktu kematian. Sehinga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi dosis, maka semakin besar efek antikonvulsi. Kata Kunci: Antikonvulsan, Kangkung Pagar (Ipomoea carnea Jacq), Skrining Fitokimia