IDENTIFIKASI TINGKAT KESTABILAN KAWASAN RAWAN GEMPA BUMI BERDASARKAN METODE GEOMAGNETIK DI KABUPATEN GORONTALO

PARAMITA ANSAR GUSASI (422417021)
Skripsi
Pembimbing
Dr. Raghel Yunginger, S.Pd., M.Si (0026107704)
Meilan Demulawa, S.Pd., M.Sc (0026107704)
Tanggal Upload
17-06-2023
Abstract

Paramita A. Gusasi. 422417021. Identifikasi Tingkat Kestabilan Kawasan Rawan Gempa Bumi Berdasarkan Metode Geomagnetik Di Kabupaten Gorontalo. Wilayah Gorontalo merupakan daerah rawan bencana gempa bumi karena merupakan kawasan yang memiliki aktivitas tektonik yang sangat aktif dan kompleks serta memiliki struktur geologi berupa lipatan dan patahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kestabilan kawasan rawan gempa bumi berdasarkan metode geomagnetik di Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilakukan di Desa Hutadaa, Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Penelitian ini dilakukan menggunakan satu set alat Proton Precession Magnetometer GEM System tipe GSM-19T dimana jarak antar titik pengukuran 20 m dengan lima kali pengambilan data yang dilakukan secara acak dengan diperoleh jumlah titik sebanyak 38 titik ukur. Tahapan pengolahan data dari lapangan berupa nilai magnet total dikoreksi menggunakan koreksi harian, koreksi IGRF, koreksi elevasi, reduksi ke kutub yang selanjutnya digunakan untuk pemodelan inversi 3D. Hasil penelitian berupa peta kontur medan magnet anomali yang dapat mengidentifikasi adanya kekar. Nilai anomali medan magnet total pada wilayah penelitian berada pada rentang 48.1 nT sampai 76.9 nT. Berdasarkan hasil pemodelan 3D, diketahui terdapat 2 sebaran jenis batuan di lokasi penelitian yaitu batuan vulkanik dengan nilai suseptibilitas 0.2 – 1 SI. Batuan vulkanik bisa disebut dengan batuan ekstrusif yang terbentuk diatas permukaan salah satu contoh batuannya adalah batuan basalt. Batuan basalt merupakan batuan vulkanik sehingga nilai suseptibilitas batuan basalt memiliki nilai suseptibilitas batuan yang sama pada hasil pemodelan 3D dengan kedalaman 0 – 100 m . Sedangkan batuan gamping terumbu memiliki nilai suseptibilitas -1 – (-0.8) SI dengan kedalaman 0 – 70 m. Batas kontak antar batuan vulkanik dan batuan gamping terumbu diduga sebagai kekar yang suatu saat dapat mengakibatkan pergerakan tanah pada saat terjadinya gempa bumi. Kata kunci: Gempa Bumi, Metode Geomagnetik, Suseptibilitas Batuan