Dalam proyek konstruksi, manajemen yang efisien terhadap waktu, biaya, dan kualitas menjadi sangat penting untuk menyelesaikan proyek tepat waktu, sesuai anggaran, dan dengan standar yang direncanakan. Ketidaksesuaian pelaksanaan dengan rencana sering menyebabkan masalah kualitas hingga keterlambatan proyek. Salah satu solusi untuk menghindari potensi keterlambatan adalah percepatan proyek. Pada proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Terpadu Kemaritiman, potensi keterlambatan memerlukan analisis mendalam menggunakan metode Time Cost Trade Off (TCTO), sehingga penelitian ini bertujuan mengoptimalkan manajemen waktu dan biaya proyek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis percepatan waktu dan biaya proyek konstruksi menggunakan metode TCTO. Studi kasus dilakukan pada proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Terpadu Kemaritiman di Universitas Negeri Gorontalo, yang memiliki durasi awal 240 hari kalender dan nilai kontrak sebesar Rp39.751.466.000,00. Fokus penelitian adalah pada pekerjaan struktur lantai 1 dengan durasi normal 81 hari. Metode penelitian melibatkan pengumpulan data berupa Rencana Anggaran Biaya (RAB), time schedule (kurva S), dan analisis harga satuan. Analisis dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Project untuk menyusun jaringan kerja, mengidentifikasi lintasan kritis, dan menghitung percepatan waktu dengan menambah jam kerja (lembur) sebanyak 1 hingga 3 jam per hari. Hasil penelitian menunjukkan durasi proyek dapat dipercepat dari 81 hari menjadi 73 hari, memberikan efisiensi waktu sebesar 9,88%. Di sisi lain, biaya proyek berkurang dari Rp 3.173.556.755,58 menjadi Rp 3.159.224.722,39, dengan efisiensi biaya sebesar 0,44%. Penerapan metode TCTO ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pelaksana proyek dalam pengambilan keputusan percepatan waktu yang efisien dari segi biaya dan durasi. Kata kunci: Time Cost Trade Off, Percepatan Waktu, Proyek Konstruksi, Biaya Optimum, Durasi Optimum.