Stunting menjadi masalah kesehatan global yang mengidentifikasikan pertumbahan fisik anak yang tidak mencapai potensial genetiknya. Beban stunting hampir seluruhnya berada di negara-negara berpendapatan rendah karena hal tersebut terkait dengan kemiskinan, tingginya angka infeksi pada anak-anak, dan pola makan yang tidak memadai. Tujuan penelitian Untuk mengetahui hubungan intervensi spesifik dan intervensi sensitif dengan kejadian stunting pada Balita di Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat. Jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita di Desa Denaa yang berjumlah 212 balita dan sampel dalam penelitian ini adalah 212 balita.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Analisis data menggunakan uji statistic Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pemberian obat cacing dengan kejadian stunting (p value 0,018), ada hubungan ASI Eksklusif dengan kejadian stunting (p value 0,001). Tidak ada hubungan status ekonomi dengan kejadian stunting (p value 1,000), ada hubungan stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang dengan kejadian stunting (p value 0,00). Kesimpulan penelitian ini bahwa intervensi spesifik pemberian obat cacing dan ASI Eksklusif ada hubungan bermakna dengan kejadian stunting. Sedangkan intervensi spesifik hanya stimulasi deteksi dini tumbuh kembang ada hubungan dengan stunting dan tidak ada hubungan stunting dengan status ekonomi. Kata Kunci: Stunting,Intervensi Spesifik,Intervensi Sensitif