Novel Syair Panjang Aceh oleh Sunardian Wirodono menceritakan adanya latar belakang politik dan sejarah Aceh yang diwarnai oleh sebuah masa yang dimulai dengan perseteruan antara TNI dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Sebuah kisah pilu yang ditandai dengan diberlakukannya Aceh sebagai Daerah Operasi Militer (DOM) pada tahun 1989. Serta serangkaian teka teki yang disangka telah hanyut oleh tsunami pada tanggal 26 Desember 2004. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan (1) konflik politik gerakan aceh merdeka dalam novel Syair Panjang Aceh Karya Sunardian Wirodono, (2) cerminan kehidupan sosial masyarakat, dan (3) nilai-nilai sosial dalam novel Syair Panjang Aceh Karya Sunardian Wirodono. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data berasal dari kutipan-kutipan yang memberikan kode pada novel Syair Panjang Aceh Karya Sunardian Wirodono. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik membaca dan teknik mencatat. Teknik analisis data dilakukan dengan cara mengidentifikasi konflik politik pada novel Syair Panjang Aceh Karya Sunardian Wirodono, menginterpretasi hasil serta menyimpulkan hasil penelitian. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa (1) konflik politik gerakan aceh merdeka dalam novel Syair Panjang Aceh Karya Sunardian Wirodono ini, terdapat konflik politik yang berkepanjangan terkait erat dengan sejarah Aceh yang amat banyak kerugian baik secara finansial dan ambruknya sistem pemerintahan khusunya perekonomian, (2) cerminan kehidupan sosial masyarakat Aceh yang melekat, terdapat syair-syair Aceh, sapaan-sapaan versi Aceh, pentingnya kepedulian terhadap sesama, serta tidak membeda-bedakan ras.(3) nilai-nilai sosial dalam novel Syair Panjang Aceh Karya Sunardian Wirodono yaitu terdapat agama, musyawarah, tolong-menolong dan kasih sayang. Simpulan dalam penelitian ini adalah konflik politik yang berkepanjangan terkait erat dengan sejarah Aceh. Cerminan kehidupan sosial masyarakat yang terjadi pada Aceh serta nilai-nilai sosial yang terdapat didalamnya. Kata-kata Kunci: novel, sosiologi sastra, konflik politik, nilai sosial.