Dalam setiap hubungan percintaan tidak selamanya berjalan dengan lancar, akan selalu ada hambatan. Tidak adanya keterbukaan antar pasangan menjadi salah satu penyebab adanya Toxic relationship. Toxic relationship merupakan hubungan yang tidak sehat dan membawa dampak buruk bagi kesehatan fisik maupun mental seseorang yang berada dalam hubungan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi Antarpribadi serta pertukaran sosial yang terjadi dalam toxic relationship pada mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif pendekatan deskriptif dengan menggunakan teori penetrasi sosial dan teori pertukaran sosial. Dalam penelitian ini menemukan dua hasil yang pertama proses komunikasi antarpribadi yang membahas dua aspek yakni Verbal dan Nonverbal. Temuan komunikasi verbal yang terjadi dalam hubungan beberapa pasangan informan ini adalah dimana pasangan menerima kata-kata kasar, kebohongan, penghinaan terhadap pasangan, merendahkan serta mengintimidasi pasangan. Sementara, temuan terkait komunikasi Nonverbal yang terjadi adalah beberapa informan sering menerima kekerasan fisik seperti pukulan bahkan melemparkan barang-barang ketika terjadi konflik. Kedua, pertukaran sosial yang terjadi dalam hubungan yakni cost dan reward. Cost yang diterima dalam sebuah hubungan diantaranya kepuasan emosional sesaat dan kebutuhan finansial yang tercukupi. Selain itu rewards yang terjadi antara lain sering merasa stres, cemas, serta kehilangan kebebasan dalam hubungan.