ABSTRAK Wahyuni Karim. 2022. “Solidaritas Sosial Dalam Upacara Ngaben di Banjar Dwi Dharma (Studi Desa Tri Rukun, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo)”. Skripsi Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo 2022, dibawah bimbingan bapak Rudy Harold, S.Th, M.Si., selaku pembimbing II dan ibu Yowan Tamu S.Ag, M.A selaku pembimbing I. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk solidaritas sosial dalam upacara Ngaben di Banjar Dwi Dharma Desa Tri Rukun, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua bentuk solidaritas dalam upacara Ngaben di Banjar Dwi Dharma yaitu gotong royong dan resiproritas. Masyarakat saling tolong menolong, saling membantu secara moril maupun materi, kebersamaan dalam suka duka, saling bahu membahu, saling percaya sesama umat Hindu, bekerja sama dan saling menghormati dalam pembagian pekerjaan. Jenis solidaritas dalam upacara Ngaben di Banjar Dwi Dharma jika memakai kerangka berpikir Durkheim maka dapat dimasukkan kedalam jenis solidaritas organik. Hal ini dapat dilihat dari adanya pembagian kerja teratur yang dilakukan oleh masyarakat. Seperti adanya pembagian kerja antara pembuat sesajen, pembuat sarana upakara, para sulinggih, dan pihak keluarga yang berduka. Hal ini mereka lakukan agar pekerjaan dapat dengan mudah terselesaikan Selain pembagian kerja yang teratur, pada masyarakat yang dicirikan sebagai solidaritas organik, hukum yang mengatur masyarakat bersifat restitutif. Apabila ada salah seorang warga Banjar yang tidak ikut berpartisipasi , maka orang tersebut tidak akan diberi hukuman yang dapat merugikannya, melainkan ia harus membayar ganti rugi kepada pihak yang menderita kerugian untuk mengembalikkan keseimbangan yang telah dilanggarnya. Kata Kunci: Solidaritas Sosial, Upacara Ngaben