Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan penindakan pelanggaran lalu lintas melalui elektronik traffic law enforcement (ETLE) oleh Polda Gorontalo dan menguraikan kendala penindakan pelanggaran lalu lintas melalui elektronik traffic law enforcement (ETLE) oleh Polda Gorontalo. Penelitian ini adalah dengan menggunakan socio-legal research atau penelitian sosial tentang hukum. Penelitian yang bersifat sosio-legal menempatkan hukum sebagai gejala sosial, sehingga dalam hal demikian, hukum dipandang dari segi luarnya saja. Penelitian ini merupakan penelitian yang menitikberatkan perilaku individu atau masyarakat dalam kaitannya dengan hukum. Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu dua orang yang merupapakn anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Gorontalo. Hasil penelitian dirumuskan bahwa penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas melalui elektronik traffic law enforcement (ETLE) oleh Polda Gorontalo dilakukan oleh Direktorat Lalu Lintas dengan menggunakan berbagai kamera tilang yang dipasang dibeberapa tempat startegis didasarkan pada UU LLAJ dan PP 80 tahun 2012 yang melibatkan unsur lain, yakni lembaga pengadilan yang akan melakukan persidangan dan lembaga perbankan yang menerima sanksi denda yang dibayarkan oleh pelanggar. Namun demikian, jenis pelanggaran lalu lintas yang masih masif terjadi hasil penindakan dari ETLE ialah jenis pelanggaran tidak menggunakan sabuk pengaman dan tidak menggunakan helm berstandar SNI. Adapun kendala dari penindakan melalui ETLE yakni tidak semua anggota telah memiliki kemampuan dikjur penegakan hukum yang menggunakan ETLE, kendala minimnya fasilitas karena rusaknya kamera yang digunakan dan ditambah dengan sarana pendukung seperti lampu penerang jalan raya minim, serta kendala dari masyarakat yang telah berpindah alamat kepemilikan saat dilakukan pengantaran surat tilang dan tindakan masyarakat yang mengganti TNKB. Kata Kunci : Efektivitas; Penindakan; Pelanggaran; Lalu Lintas