Ikan asin merupakan salah satu lauk yang sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia, dalam skala nasional ikan asin merupakan salah satu produk perikanan yang mempunyai kedudukan penting, hampir 65% produk perikanan masih diolah dan diawetkan dengan cara penggaraman. Tidak mengherankan apabila ikan asin termasuk dalam sembilan bahan pokok penting bagi kehidupan Masyarakat. Formalin adalah larutan 30-50% gas formaldehid (CH2O) yang sering dipakai dalam pengawetan mayat, desinfektan, antiseptik serta digunakan dalam industri plastik, anti busa, kertas, karpet, tekstil, bahan konstruksi, cat dan mebel. Sedangkan, Boraks merupakan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat (NaB4O7 10 H2O). Boraks atau asam boraks biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen dan antiseptik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya kandungan formalin dan boraks pada ikan asin dan untuk mengetahui kadar formalin dan boraks pada ikan asin. Penelitiam ini menggunakan analisis kualitatif, pada formalin dengan metode permanganat, asam sitrat dan asam kromatofat. Sedangkan, pada boraks menggunakan metode kertas tumerik, uji nyala api, dan pengendapan AgNO3. Untuk analisis kuantitatif menggunakan metode Spektrofotometri UV- Vis. Berdasarkan hasil penelitian kualitatif, pada pengujian formalin keempat sampel negatif mengandung formalin sedangkan pada pengujian boraks ada 1 sampel positif mengandung boraks. Sehingga sampel yang positif boraks dilanjutkan pada analisis kuantitatif, dengan melihat kadar boraks dalam sampel, hasil yang didapat yaitu kadar boraks pada sampel B sebanyak 0,0975 g/kg Kata Kunci: Ikan Asin, Formalin, Boraks, Spektrofotometri UV- Vis