Pada produksi tahu akan menghasilkan produk samping berupa limbah air tahu. Limbah air tahu ini tidak digunakan dan langsung dibuang ke Sungai yang berada di Kecamatan Telaga. Hal tersebut jika tidak dikelolah dengan baik dan terakumulasi dalam waktu yang lama dapat menyebabkan dampak negatif seperti pencemaran lingkungan yang dipengaruhi oleh kandungan Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solids (TSS), pH dan amoniak. Namun disamping dampak yang bisa ditimbulkan, limbah cair tahu bisa diolah menjadi suatu produk yang berguna jika dilihat dari kandungan proksimatnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan proksimat pada tahu maupun limbah air tahu serta menganalisis kandungan Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solids (TSS), pH dan amoniak yang merupakan indikasi pencemaran. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa hasil analisis cemaran pada tiga titik didapatkan nilai yang melebihi batas maksimum dengan nilai COD yaitu sebesar 64 mg/L, 72 mg/L dan 7499 mg/L, nilai BOD yaitu 62 mg/L, 59 mg/L, 864 mg/L dan TSS senilai 65,65 mg/L, 78,45 mg/L dan 147 mg/L. Sedangkan pada analisis proksimat yang dilakukan pada waktu 3 minggu didapatkan bahwa sampel limbah air tahu masih memiliki kandungan proksimat yang bisa saja dimanfaatkan jika diolah dengan baik dan tepat. Kandungan tersebut berupa kandungan protein senilai 0,21%, 0,42%, 0,47%, kandungan lemak 0,36%, 0,45%, 0,60%, karbohidrat 0,2%, 0,3%, 0,9%, air 97,61%, 98.74%, 99.18%, dan abu 0.36%, 0,37?n 0.46%. Kata Kunci: Tahu, Limbah Air Tahu, Kandungan Proksimat, Cemaran, Sungai.