Mu’min Oki 2024. Tinjauan Manajemen Risiko Usahatani Jagung Pada Lahan Miring Di Desa Bonedaa Kecamatan Suwawa Selatan Kabupatsen Bone Bolango. Dibimbing oleh Agustinus Moonti dan Ramlan Mustafa. Penerapan manajemen risiko dalam setiap kegiatan usahatani perlu dilakukan oleh petani jagung di Desa Bonedaa Kecamatan Suwawa Selatan Kabupaten Bone Bolango, guna mengantisipasi adanya risiko yang akan dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui risiko apa saja yang dihadapi petani di Desa Bonedaa Kecamatan Suwawa Selatan Kabupaten Bone Bolango; 2) Mengetahui Manajemen risiko yang dilaksanakan dalam antisipasi risiko usahatani jagung pada lahan miring di Desa Bonedaa Kecamatan Suwawa Selatan Kabupaten Bone Bolango. Penelitiaan ini dilakukan pada petani jagung di Desa Bonedaa, dan berlangsung selama dua bulan dari juli sampai juni dengan jumlah sampel sebanyak 34 orang petani jagung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey yaitu menggunakan angket/kuisioner sebagai alat penelitian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif . Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : 1) Berbagai risiko usahatani yang dihadapi petani di Desa Bonedaa yaitu risiko produksi yang di sebabkan oleh peningkatan biaya dan gagal panen. Risiko yang dihadapi petani akan berdampak pada keuntungan dan juga kerugian yang akan di terima, dengan itu samakin tinggi tingat risiko produksi maka akan berpengaruh terhadap risiko pendapatan yang diterima petani merugi. 2) Manajemen risiko di Desa Bonedaa di analisis secara HIRARC yaitu diidentifikasi terdapat 7 risiko yang dihadapi petani seperti, risiko peningkatan biaya tenaga kerja pemangkasan lahan, tanaman mati karena kekurangan sumber air akibat kemarau panjang, kerusakan tanaman akibat aliran air yang deras saat hujan, hasil panen jagung menurun karena hama dan penyakit, pemanenan membutuhkan waktu yang lama karena kondisi lahan yang miring, biaya tenaga kerja panen meningkat dan akses jalan yang jauh dan sulit sehingga biaya pengangkutan cukup besar, dan risiko yang dihadapi petani tergolong dalam risiko High (tinggi) dengan rata-rata nilai 10. Untuk pengendalian dari risikonya ada beberapa yang diterapkan petani sesuai dengan tingkat risikonya seperti peningkatan biaya tenaga kerja pemangkasan lahan, tanaman jagung mati kekurangan air akibat kemarau panjang dan serangan hama Akan tetapi ada beberapa yang belum diterapkan penegndaliannya oleh petani dikarenakan masih belum tahu bagaiamana cara menanggulanginya. Kata Kunci : Manajemen Risiko, Risiko Produksi,Risiko Pendapatan,Jagung