Masalah kegawatdaruratan masih menjadi hal yang perlu di perhatikan, utamanya terkait respon time yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup pasien. Pertolongan pertama tindakan kegawatdaruratan yang berbasis manual membutuhkan waktu yang lama. Di era revolusi society 5.0 dan tuntutan berkembangnya teknologi, maka pelayanan keperawatanpun harus mampu beradptasi agar dapat memberi pelayanan yang maksimal sehingga tercapainya mutu pelayanan keperawatan, utamanya yang perlu dikembangkan pelayanan keperawatan jarak jauh yang berbasis data dan teknologi. Maka diperlukan suatu inovasi yang optimal dengan memanfaatan media aplikasi yang nantinya berguna untuk masyarakat yang membutuhkan pertolongan seperti kecelakaan lalu lintas, kebakaran, dan pelayanan ambulans. Metode pengembangan sistem menggunakan model pengembangan sistem Analisis kebutuhan, perancangan, pembuatan kode, dan uji coba aplikasi. Hasil yang didapatkan untuk analisa kebutuhan aplikasi terdiri dari Login, halaman utama, menu em-ambulance,em-blood,em-fire,empolice, em-basarnas, dan Info aplikasi. Design aplikasi memakai model SDLC (System Development Life Cycle) atau dikenal dengan istilah waterfall. Pada pembuatan coding aplikasi memakai model SDLC (System Development Life Cycle) atau yang sering dikenal dengan istilah waterfall. Sedangkan untuk uji aspek efficiency, aplikasi telah memenuhi. Peneliti sadari, aplikasi ini masih memiliki kekurangan terutama pada keamanan aplikasi yang belum sempurna dan untuk aksesbilitasnya masih minim dan terbatas berdasarkan lokasi. Kata Kunci : Aplikasi, Emergency Sistim, PSC Pustaka : 13 (2014-2023)