Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis factor risikon kejadian DBD di wilayah Puseksmas Telaga Biru melalui pendekatan geospasial. Jenis penelitian ini ialah observasional analitik dengan desain penelitian matched case control menurut tempat tinggal. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 116 responden 58 adalah kasus DBD dan 58 sebagai control. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara terhadap kasus dan kontrol. Pengambilan titik koordinat tempat tinggal penderita DBD di wilayah kerja Puskesmas Telaga Biru dilakukan melalui aplikasi GPS Logger. Analisis data mengunakan univariat, bifarian dan analisis spasial Hasil penelitian menggunakan uji Fisher’s Exact Test dan menunjukkan karakteristik reponden umur < 15> 0,05 dengan kejadian DBD di wilayah Puskesmas Telaga Biru. Berdasarkan analisis spasial tidak ada hubungan kepadatan pemukiman dengan kejadian DBD dengan nilai ρ = 0,056 dan ada pola yang mengelompok (clustered) NNI 0,34. Ada hubungan jarak terbang nyamuk dengan kejadian DBD melalui pendekatan geo spasial dengan nilai nilai ρ = 0,018. Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo diharapkan menerapkan system informasi geografi (GIS) sebagai alat menyajikan informasi distribusi dan pola penyakit DBD secara visual sehingga memudahkan utnuk mengetahui daerah mana yang berisiko tinggi. Kata kunci: DBD, Faktor risiko, Spasial, Pemetaan