Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepadatan bangunan terhadap tingkat kenyamanan termal di Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial berbasis penginderaan jauh menggunakan citra satelit Landsat 8 tahun 2017, 2020, dan 2023. Parameter yang dianalisis meliputi Normalized Difference Built-Up Index (NDBI) untuk mengidentifikasi tingkat kepadatan bangunan, serta Land Surface Temperature (LST) untuk mengetahui distribusi suhu permukaan. Selain itu, dilakukan analisis regresi linear sederhana untuk mengetahui sejauh mana kepadatan bangunan memengaruhi suhu permukaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan padat mengalami peningkatan luas dari 512,35 hektar pada tahun 2017 menjadi 570,35 hektar pada tahun 2023. Sebaliknya, kawasan tidak padat mengalami penurunan dari 738,60 hektar menjadi 680,72 hektar dalam periode yang sama. Perubahan ini berpengaruh terhadap suhu permukaan wilayah, di mana suhu rata-rata pada tahun 2017 berada pada kisaran 24°C, turun menjadi 15°C pada tahun 2020, dan meningkat signifikan menjadi 29°C pada tahun 2023. Hasil overlay menunjukkan bahwa wilayah padat cenderung memiliki suhu permukaan lebih tinggi dibandingkan wilayah tidak padat. Temuan ini diperkuat oleh hasil regresi yang menunjukkan hubungan sangat kuat antara NDBI dan suhu permukaan, dengan nilai R² sebesar 0,996. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peningkatan kepadatan bangunan berkontribusi signifikan terhadap peningkatan suhu permukaan dan penurunan kenyamanan termal di Kecamatan Kabila. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan tata ruang yang berkelanjutan dan penguatan kebijakan lingkungan untuk mengurangi dampak negatif dari pertumbuhan kawasan padat terhadap suhu permukaan dan kenyamanan masyarakat. Kata Kunci: Kepadatan Bangunan, Kenyamanan Termal, Normalized Difference Built-Up Index (NDBI), Land Surface Temperature (LST), Urban Heat Island, Kecamatan Kabila