BILAL ADITYA YURIADI. 2024. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peningkatan kebutuhan sumber daya mineral nikel sebagai bahan baku dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, sehingga dibutuhkan penelitian mendetail mengenai endapan nikel laterit terutama pada daerah penelitian yang berada di Kecamatan Bunta, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, yang secara astronomis berada pada 122°15’8”- 122°15’18” Lintang Selatan dan 0°50’36”- 0°51’18” Bujur Timur, dengan luasan daerah ±441 ha. Lokasi penelitian termasuk dalam IUP PT. Koninis Fajar Mineral. Metode yang digunakan pada penelitian ini berupa pemetaan geologi, logging bor, analisis petrologi & petrografi untuk mengetahui karakteristik dan jenis batuan dasar pada daerah penelitian, dan analisis kimia berupa X-Ray Fluorescence (XRF) dengan total 53 titik bor untuk mengetahui lateritisasi yang terjadi pada daerah penelitian. Satuan geomorfologi pada daerah penelitian berupa perbukitan curam struktural, perbukitan rendah bergelombang denudasional, dan dataran rendah berombak denusasional, adapun jenis litologi pada daerah penelitian berupa batuan serpentinit, dan batuan lherzolit terserpentinisasi. Hasil analisis pola laterisasi daerah penelitian termasuk pada tipe lateritisasi wet humid climate laterit tanpa pendendapan silika, pada daerah penelitian endapan laterit terbagi menjadi limonite, saprolite, dan bedrock yang menandakan laterisasi berjalan dengan baik, berdasarkan litologi daerah penelitian, batuan dasar dibagi menjadi dua yaitu batuan serpentinit, dan lherzolit, zona bijih nikel yang terdapat pada area lherzolit sedikit lebih tinggi daripada area serpentinit, begitupun dengan unsur Fe, tetapi pada unsur SiO2, area serpentin memiliki nilai yang lebih tinggi, hal ini diakibatkan oleh proses serpentinisasi yang lebih tinggi pada batuan serpentinit, sehingga mempengaruhi hasil dari proses laterisasi pada daerah penelitian. Kata Kunci: Batuan Dasar, Laterisasi, Endapan Nikel Laterit, Bunta